Langsung ke konten utama

Postingan

Berdoa Untuk Khusnul Khotimah

 Pernah engga si kalian mikir tentang kematian dan bagaimana keadaan iman saat itu? Dan bagaimana kita meninggal? Apakah khusnul khotimah atau suul khotimah? Waktu itu aku ada di kantor dan tiba-tiba ngeliat postingan "Dibikinin Candi Sama Ayah" yang notabene di Indonesia cuma Ki Joko Bodo yang bikin candi itu. Tapi bukan bikin candinya yang jadi fokus cerita blog ini, tapi keadaan meninggal Ki Joko Bodo yang menurut aku wujuh Rahman dan Rahim-nya Allah pada seseorang. Aku baru tau kalau Ki Joko Bodo meninggal dengan keadaan yang islam dan aku ngerasa kalau Allah beneran maha baik. Gimana engga? Selama hidup Ki Joko Bodo musrik tapi menjelang akhir hidupnya dia bisa dikasih kesempatan untuk bertaubat, masuk islam dan percaya sama Allah. Disatu sisi temen aku pernah cerita kalau ada ada orang yang selama hidupnya terlihat selalu beribadah dan sudah beriman sejak lahir tapi diberikan cara meninggal yang tidak baik (sedang berbuat tidak baik di tempat yang tidak baik). Sebegitu
Postingan terbaru

Level Emosi Yang Berbeda Disetiap Je

Makin banyak ketemu orang, makin tau kalo setiap orang punya sudut pandang yang beda. Entah itu karena faktor pekerjaan, umur dan pengalaman. Di sini aku mau bahas yang faktor umur. Mungkin setiap orang beda ya, tapi ini yang aku penasaran dan tanyain ke temen-temen aku tadi pagi. Aku berusaha mengingat aku yang dulu di umur awal 20 tahun, aku ngerasa dulu aku ambisius saat menginginkan sesuatu dan mau benar-benar berusaha untuk menggapai itu. Tapi setelah aku pikir-pikir dan rasakan saat ini aku udah engga seperti itu. Aku memang masih menginginkan sesuatu, masih membuat pencapaian, tapi keinginan dan pencapaian itu semakin sederhana. Kalaupun ada keinginan dan pencapaian yang besar aku sudah menyiapkan penerimaan yang besar entah itu tercapai atau tergantikan. Beda dengan aku yang dulu, masih menggebu-gebu dalam menginginkan sesuatu, masih mau sangat berusaha sampai merasa lelah, masih idealis menginginkan apa yang persis dan sesuai yang aku bayangkan. Setelah aku pikir-pikir aku yan

"I lost you, but i found me" in my life

Buat orang-orang yang pernah baca blog aku tentang Hal Yang Kamu Rasakan Ketika Patah Hati Dan Yang Kamu Butuh Waktu Patah Hati mungkin mikir kalo aku belum bisa move on. Mungkin juga ada yang mikir secinta itu ya sama orang itu? Bukan, bukan itu alasan aku nulis blog tentang patah hati. Alasan aku nulis tentang perasaanku dan keadaanku waktu patah hati karena aku percaya setidaknya beberapa orang pernah merasakan patah hati sekali seumur hidup. Aku pengen berbagi rasa yang sama dan memberikan motivasi buat kamu yang mungkin ngerasa ngga bisa bebas dari rasa sakit itu. Sejujurnya emang butuh waktu tapi pasti bisa melewatinya. Aku jadi inget satu kalimat yang sering banget aku baca di Instagram atau Twitter yang bilang " I lost you but i found me " dan kalimat itu true banget. Pelajaran paling berharga yang aku pernah rasain ya waktu patah hati itu. Patah hati bikin aku jadi lebih berkaca dan berpikir ulang, apa yang harus aku perbaiki, apa hal yang paling berharga buat aku,

Cara Orang Berempati

Sore ini sebelum pulang kantor, aku sama rekan kantor melihat post instagram milik seseorang. Dalam post instagramnya dia menceritakan perjuangannya dengan suaminya yang sedang mengalami ujian dari Allah. Ngelihat postingan ini sangat wajar orang berempati, tapi aku baru sadar kalo cara berempati orang beda-beda. Ekspresi empati yang aku tangkep dari rekan-rekan kerjaku, ada yang mengasihani ada yang memotivasi. Hmm entahlah, aku agak sedikit engga setuju dengan empati yang mengasihani, terasa seperti meremehkan usaha orang yang diberi ujian. Padahal di dalam post instagramnya dia berusaha kuat buat mengahadapinya, tapi ekspresi yang diberikan be like "kasihan ya".  They are fragile but they try to keep strong, then why didn't we give them more support for being stronger? Yah sekali lagi aku harus inget, mengasihani itu juga bentuk empati bukan maksut mereka buat meremehkan tapi aku berharap ekspresi itu engga sampai ke orang yang diberi ujian. Karena setiap orang punya p

Komunitas di Semarang Daripada Gabut

  Buat yang baru di Semarang dan bingung mau kegiatan apa karena baru pindah di Semarang dan engga ada temen yang kenal, bisa banget ikut kegiatan yang diadakan oleh beberapa komunitas di Semarang. Berikut kegiatan komunitas yang aku tau yaaaa 1.        Freeletics Semarang Komunitas ini merupakan komunitas olah raga. Olah raga yang dilakukan dengan melakukan stretching dan gerakan yang menuatkan otot tubuh. Siapapun boleh mengikuti kegiatan di komunitas ini. Cara mengikuti kegiatan komunitas ini adalah dengan hadir pada jadwal yang telah dibuat oleh Komunitas. Jadwal kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini Freeletics Semarang : -           Setiap Rabu, pukul 19.00 berlokasi di Paragon Mall -           Setiap Sabtu, pukul 16.00 berlokasi di Gor TLJ Informasi lebih lanjut bisa follow Instagramnya di @freeletics.smg atau bisa kontak CP yang tertera pada bio instagramnya. 2.        Bersukaria Semarang Buat kamu yang suka jalan-jalan sekaligus belajar sejarah Semarang kom

Pengalaman Nonton Interstellar (Sebuah Review)

Udah nonton Interstellar? Kalo udah bagian mana yang bikin amaze? Kalo belum, let me tell you about my experience and opinion around this movie . Film ini menceritakan tentang bumi yang sudah tidak sehat untuk dihuni. Sebuah keluarga yang tinggal di tengah ladang jagung, ayah dari keluarga tersebut adalah seorang insinyur (dulunya). Tiba-tiba anak perempuannya menemukan keanehan di kamarnya. Buku-buku terjatuh tanpa seorangpun menyentuhnya. Anak perempuan itu menyebutnya “ gosh ”. Ayahnya yang seorang insinyur tidak percaya sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu sang anak mencoba memahami mengapa buku-buku di kamarnya bisa berjatuhan. Sampailah si anak perempuan dengan kesimpulan bahwa buku berjatuhan tersebut adalah sandi morse yang entah dikirim oleh siapa (akan diungkap diakhir film). Sedangkan Ayahnya menemukan hal lain, yaitu sebuah peta yang terbentuk dari pasir yang ada di lantai. Akirnya mereka mengikuti peta tersebut dan petualangan

Seberapa jauh kamu mengenal dirimu sendiri?

Seberapa jauh kamu mengenal dirimu sendiri? Aku pernah baca webtoon dan ada kalimat yang menarik banget di webtoon itu. Kurang lebih kalimatnya seperti ini “semakin aku memerankan berbagai karakter di film yang aku mainkan, aku semakin mengenal diriku. Mana yang membuatku nyaman dan bagian mana yang tidak membuatku nyaman”. Aku lupa judul webtoonnya tapi ngena banget sih menurut aku. Aku ceritain dikit latar belakang webtoon yang aku inget ya. Jadi, pemeran utama ini hidup dengan orang tua yang masih belum bisa menerima kepergian anak pertamanya dan menganggap anak ke-duanya (pemeran utama) hidup dengan bayang-bayang anak pertama yang telah pergi. Hal ini membuat pemeran utama seperti hidup dalam karakter orang lain dan kehilangan dirinya sendiri. Apa yang dia suka dan tidak suka seolah-olah diatur dan disamakan seperti saudaranya yang telah pergi, sampai dia tidak tau apa yang sebenarnya dia suka, tidak suka dan apa tujuan hidupnya. Sampai suatu ketika dia memainkan peran dalam